Tremendum – hasil kolaborasi antara arsitek dan pemerhati budaya Fani Atmanti dan Rockologist, baru saja menuntaskan partisipasinya di ajang World Expo Osaka 2025. Selama sepekan penuh, tepatnya 14–20 Juli 2025, Tremendum menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang menampilkan karya berbasis budaya di Paviliun Indonesia.
Terpilih melalui kurasi ketat oleh Bappenas, Tremendum menjadi wujud baru dari narasi budaya yang diterjemahkan ke dalam bentuk perhiasan. Seluruh koleksi dibuat di Yogyakarta dengan pendekatan benchmade, menggunakan teknik metalworking kuno oleh tangan-tangan pengrajin lokal Yogyakarta yang terlatih.
Di tengah ribuan pengunjung dari berbagai negara, koleksi Tremendum menarik perhatian karena keunikannya: cincin yang terinspirasi dari senjata tradisional, arsitektur adat, perhiasan suku, hingga simbol-simbol upacara sakral dari seluruh penjuru Nusantara.
“Kami ingin menampilkan budaya sebagai sesuatu yang hidup dan terus berevolusi, bukan hanya untuk dikenang, tapi juga dirayakan bersama dunia,” ujar Fani Atmanti.
Selama pameran, pengunjung tidak hanya melihat produk, tapi juga mendengarkan cerita di balik desainnya tentang filosofi, proses kreatif, hingga makna spiritual yang membentuk setiap karya.
World Expo 2025 sendiri mengusung tema Designing Future Society for Our Lives dan diikuti oleh lebih dari 150 negara dan organisasi internasional. Partisipasi Tremendum di dalamnya menjadi bukti bahwa kekayaan budaya Indonesia mampu tampil bersanding dengan inovasi global.